Sungai
Guntung, begitulah orang menyebutnya. Sebuah kota kecamatan yang terletak di
Kabupaten Indragiri Hilir bagian utara. Sungai Guntung atau biasa disebut juga
dengan “Guntong” ini merupakan ibu kota kecamatan Pelangiran. Untuk mencapai
nya kita bisa menaiki speed boat sekitar 4 jam perjalanan dari Kota
Tembilahan. Dengan biaya sekitar Rp
80.000,00,- per-orang.
Pemandangan Sungai Guntung dari seberang |
Gmbr: Bagian Hulu Sungai Guntung |
Sungai
Guntung memang bukanlah sebuah kota, namun untuk tingkat kecamatan Sungai
Guntung memang sangat maju pesat. Posisi geografis yang strategis membuat
Sungai Guntung cukup berkembang pesat. Sungai Guntung sangat dekat dengan
Kepulauan Riau dan Jalur perdangan tersibuk didunia yakni selat malaka. Hal ini
tentunya memberikan dampak tesendiri bagi kemajuan di Sungai Guntung .
Namun
alangkah cukup malang nasib kota kecamatan ini. Karena lokasinya cukup jauh
dari pusat pemerintahan, membuat Sungai Guntung agak terkebelakang dari segi infrastruktur. Hal ini terlihat cukup
contrast dengan kota kecamatan tetangga
yakni Tanjung Batu Kundur, Kab. Karimun. Yang mana telah memiliki
infrastruktur jalan untuk kendaraan roda empat. Padahal Tanjung Batu Kundur
terletak di sebuah pulau. Sedangkan Sungai Guntung terletak di Riau Daratan.
Sungai Guntung hanyalah memiliki jalan seadanya mengelilingi kota yang tak bisa
tembus kemana-mana. Dan keadaannya pun memang tidak layak untuk disebut jalan
apalagi jalan raya. Satu-satu nya Mode transportasi yang memecah keterisoliran
adalah jalur laut yakni speed boat.
Gmbr: Dermaga HK Sei Guntung |
Cukup
ironi memang, Inhil utara sangat terkenal dengan hamparan kelapa dunia nya.
Banyak perusahaan-perusahaan besar perkebunan kelapa dan sawit beroperasi
disana. Namun tidak memberikan dampak yang cukup berarti bagi pembangunan
disana. Dan yang lebih parahnya lagi, pemerintah seakan lamban memikirkan hal ini.
Sepertinya baru-baru ini saja dicanangkan anggaran pembangunan jalan raya
menuju Inhil utara.
Meskipun
terletak jauh dari kota tembilahan, Kemajuan ekonomi Sungai Guntung tidak bisa
dipanndang sebelah mata. Ibu kota kecamatan Kateman ini memang digadang-gadang
akan dijadikan Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir Utara, beberapa tahun
mendatang. Hal ini tentunnya telah lama dinanti –nanti oleh masyarakat Sungai
Guntung.
Dari
segi kultural budaya Sungai Guntung tidak bisa di pisahkan dari kebudayaan
melayu. Namun seiring perkembangannya Sungai Guntung tumbuh menjadi daerah yang
sangat heterogen. Etnis Tiong Hoa memegang peran besar dalam pekembangan
ekonomi Sungai Guntung. Suku Banjar juga seperti hal demikian. Wajarlah,
disamping bahasa melayu sebagai bahasa pergaulan, bahasa banjar dan mandarin
juga sangat eksis dikalangan masyarakat. Selain itu berdatangannya etnis-etnis
nusantara sepert Suku Jawa, bugis, minang, batak memberikan warna tersendiri
dalam sebuah kemajemukan di Sungai Guntung.
Suasana
toleransi dan kebhinekaan memang terlihat disini. Hal ini dapat terlihat dari
berdirinya bangunan kalenteng/vihara megah dan Mesjid Raya di tengah-tengah
pasar Sungai Guntung. Tentunya jangan sampai egoisme dan intoleransi
mencabik-cabik suasana damai dalam pluralisme di Sungai Guntung.
Demikianlah
jabaran singkat saya mengenai Desa Sungai Guntung, semoga bermanfaat. Salam!