Senin, 05 Mei 2014

Sungai Guntung, Pusat destinasi ekonomi di Indragiri Hilir Utara



Sungai Guntung, begitulah orang menyebutnya. Sebuah kota kecamatan yang terletak di Kabupaten Indragiri Hilir bagian utara. Sungai Guntung atau biasa disebut juga dengan “Guntong” ini merupakan ibu kota kecamatan Pelangiran. Untuk mencapai nya kita bisa menaiki speed boat sekitar 4 jam perjalanan dari Kota Tembilahan.  Dengan biaya sekitar Rp 80.000,00,- per-orang.

Pemandangan Sungai Guntung dari seberang


Gmbr: Bagian Hulu Sungai Guntung

Sungai Guntung memang bukanlah sebuah kota, namun untuk tingkat kecamatan Sungai Guntung memang sangat maju pesat. Posisi geografis yang strategis membuat Sungai Guntung cukup berkembang pesat. Sungai Guntung sangat dekat dengan Kepulauan Riau dan Jalur perdangan tersibuk didunia yakni selat malaka. Hal ini tentunya memberikan dampak tesendiri bagi kemajuan di Sungai Guntung .
Namun alangkah cukup malang nasib kota kecamatan ini. Karena lokasinya cukup jauh dari pusat pemerintahan, membuat Sungai Guntung agak terkebelakang dari  segi infrastruktur. Hal ini terlihat cukup contrast dengan kota kecamatan tetangga  yakni Tanjung Batu Kundur, Kab. Karimun. Yang mana telah memiliki infrastruktur jalan untuk kendaraan roda empat. Padahal Tanjung Batu Kundur terletak di sebuah pulau. Sedangkan Sungai Guntung terletak di Riau Daratan. Sungai Guntung hanyalah memiliki jalan seadanya mengelilingi kota yang tak bisa tembus kemana-mana. Dan keadaannya pun memang tidak layak untuk disebut jalan apalagi jalan raya. Satu-satu nya Mode transportasi yang memecah keterisoliran adalah jalur laut yakni speed boat.

Gmbr: Dermaga HK Sei Guntung

Cukup ironi memang, Inhil utara sangat terkenal dengan hamparan kelapa dunia nya. Banyak perusahaan-perusahaan besar perkebunan kelapa dan sawit beroperasi disana. Namun tidak memberikan dampak yang cukup berarti bagi pembangunan disana. Dan yang lebih parahnya lagi, pemerintah seakan lamban memikirkan hal ini. Sepertinya baru-baru ini saja dicanangkan anggaran pembangunan jalan raya menuju Inhil utara.
 
Gmbr: Pasar Sei Guntung
Meskipun terletak jauh dari kota tembilahan, Kemajuan ekonomi Sungai Guntung tidak bisa dipanndang sebelah mata. Ibu kota kecamatan Kateman ini memang digadang-gadang akan dijadikan Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir Utara, beberapa tahun mendatang. Hal ini tentunnya telah lama dinanti –nanti oleh masyarakat Sungai Guntung.
Dari segi kultural budaya Sungai Guntung tidak bisa di pisahkan dari kebudayaan melayu. Namun seiring perkembangannya Sungai Guntung tumbuh menjadi daerah yang sangat heterogen. Etnis Tiong Hoa memegang peran besar dalam pekembangan ekonomi Sungai Guntung. Suku Banjar juga seperti hal demikian. Wajarlah, disamping bahasa melayu sebagai bahasa pergaulan, bahasa banjar dan mandarin juga sangat eksis dikalangan masyarakat. Selain itu berdatangannya etnis-etnis nusantara sepert Suku Jawa, bugis, minang, batak memberikan warna tersendiri dalam sebuah kemajemukan di Sungai Guntung.
Suasana toleransi dan kebhinekaan memang terlihat disini. Hal ini dapat terlihat dari berdirinya bangunan kalenteng/vihara megah dan Mesjid Raya di tengah-tengah pasar Sungai Guntung. Tentunya jangan sampai egoisme dan intoleransi mencabik-cabik suasana damai dalam pluralisme di Sungai Guntung.

Demikianlah jabaran singkat saya mengenai Desa Sungai Guntung, semoga bermanfaat. Salam!